pembuatan preparat rentang Mus musculus

 PEMBUATAN PREPARAT

RENTANG MESENTERIUM Mus musculus

 

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Mikroteknik

Prodi Pendidikan Biologi

 

Dosen Pengampu

Ir. Nur Rahayu Utami

 

 

Oleh

Farra Hiashinta Ristiandani

4401410060

Rombel 03

 

 

 

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2013

PREPARAT RENTANG/ SPREAD

  MESENTERIUM MENCIT (Mus musculus)

10 Mei 2013

A. TUJUAN

  1. Membuat preparat mesenterium mencit dengan metode rentang/ spread dengan pewarnaan ganda yaitu hematoxylin dan eosin.
  2. Menganalisis mesenterium mencit untuk mengetahui strukturnya

 

B. LANDARAN TEORI

Untuk mengetahui struktur sel pada jaringan yang tipis dan mudah sobek dapat digunakan beberapa metode diantaranya metode rentang. Metode rentang adalah suatu metode sediaan dengan cara merentangkan suatu jaringan pada permukaan gelas benda sehingga diperoleh lapisan tipis dapat diamati di bawah mikroskop. Pada umumnya jaringan-jaringan yang dibuat sediaan rentang adalah jaringan-jaringan yang tipis seperti pleura, mesenterium, peritonium, pericardium, dan sebagainya.

Menurut MC. Manus (1969), jaringan-jaringan yang tipis tersebut di atas dapat langsung diamati di bawah mikroskop tanpa pewarnaan dan juga tanpa fiksasi lebih dulu. Tetapi pembuatan sediaan rentang dengan cara tersebut tentu saja tidak tahan lama, karena jaringan tidak difiksasi lebih dulu. Untuk membuat sediaan rentang yang dapat tahan lama yang dapat diamati sewaktu-waktu, maka sediaan tersebut harus difiksasi terlabih dahulu sebelum diwarnai. Zat warna yang digunakan dalam metode rentang ini antara lain hematoxylin, eosin atau methylene blue. Pewarna hematoxylin dengan pelarut aquadest sangat baik untuk mewarnai inti yang akan terlihat biru. Pewarna eosin dengan pewarna alkohol 70% sangat baik untuk mewarnai sitoplasma dengan warna mearh, sedangkan methylene blue digunakan pada preparat sementara dengan cara menyuntikan langsung ke jaringan kemudian diamati di bawah mikroskop yang akan mewarnai butir-butir pada “mast cell” yang terwarna biru. Metode rentang dapat digunakan untuk tujuan sitologi dan histologi serta juga dapat digunakan untuk tujuan sitokimiawi seperti penelitian phosphatase dan hyaluroidase.

“Mast cell” merupakan sel yang pertama kali dikenal oleh Ehrlich tahun 1879 karena terlihat sebagai sebuah sel yang besar yang terisi penuh dengan butir-butir. Bentuk sel biasanya ovoid dengan inti bulat di tengah. Biasanya inti sulit terlihat karena tertutup oleh butitr-butir yang memenuhi sel. Butir-butir dalam sitoplasma tersebut diketahui mengandung bahan-bahn seperti heparin, histamin dan berbagai enzim yang diketahui berhubungan dengan gejala alergi anafilaksi. :Mast cell” atau mastosit diduga keras berasal dari sel-sel darah yang dinamakan sel basofil yang juga memiliki butir-butir. “Mast cell” yang terdapat pada jaringan tipis misalnya pada mesenterium dapat diamati dengan metode rentang. Untuk melihat :mast cell” akan lebih baik hasilnya bila sediaan dipulas atau diwarnai dengan hematoxylin azurell-eosin.

 

C. CARA KERJA

Membedah mencit  (Mus musculus) dan mengambil jaringan tipis yang dapat di rentang seperti mesenterium. Menyiapkan gelas benda yang bersih dan bebas lemak. Kemudian melapisi slaah satu permukaannya dengan cara menggosoknya menggunakan albumin meyer setipis mungkin hingga lengket. Kemudian merentangkan jaringan tersebut pada gelas benda yang telah dilapisi albumin meyer dengan menggunakan sonde atau alat lain yang dapat digunakan untuk merentangkan jaringan dengan baik. Selanjutnya melakukan fiksasi dengan metanol dengan cara memasukan sediaan rentang ke dalam staining jar berisi metanol selama 5 menit. Kemudian mendehidrasi sediaan rentang dengan alkohol 50%, di lanjutkan dengan aquades masing masing selama 2 menit.

Langkah berikutnya ialah melakukan pewarnaan (staining) dalam staining jar dengan pewarna hematoxylin selama 5 hitungan. Kemudian mencuci sediaan dengan aquadest sampai terlihat warna biru cerah. Proses selanjutnya adalah dehidrasi dengan alkohol bertingkat dalam staining jar yaitu dengan alkohol 30%, 50%, 70%. Setelah itu melakukan pewarnaan dengan pewarna eosin selama 3 menit, mencucinya dengan alkohol 70% dan kembali melakukan dehidrasi dengan alkohol 70%, 80%, 90% dan 96% masing-masing selama 2 menit yang setelah didehidrasi pada masing-masing larutan tersebut,gelas benda dibersihkan menggunakan tissue mulai dari bagian bawah,samping,kemudian pinggir dari preparat untuk menghindari terjadinya kontaminasi. Dilanjutkan dengan proses dealkoholisasi dan clearing dengan alkohol xylol 3:1, 1:1 dan 1:3, kemudian xylol murni I dan II masing-masing selama 2 menit dengan kembali membersihkan bagian gelas benda setelah dimasukkan pada masing-masing larutan menggunakan tissue.

Langkah selanjutnya yaitu melakukan mounting dengan meneteskan 3 tetes canada balsam pada preparat dan kemudian menutup dengan gelas penutup secara hati-hati dengan bantuan jarum pentul agar tidak terbentuk gelembung udara. Karena preparat yang dibuat tebal,maka perlu ditetesi beberapa tetes canada balsam melalui tepi gelas penutup agar semua preparat tertutup rapat. Kemudian melakukan labelling, yaitu memberikan keterangan sesuai dengan identitas preparat tersebut, meliputi nama preparat, metode pewarnaan preparat serta tanggal pembuatan preparat. Selanjutnya, mengamati preparat di bawah mikroskop.

D. Hasil Pengamatan dan Pembahasan

 

Nama Preparat

Gambar

Mesenterium Mencit  (Mus musculus)

Mus Musculus

Rentang

H-E

10-05-2013

a

Keterangan :

a         sel lemak         b. Serat elastis

c    cell mast

 

c

b

Berdasarkan foto dan hasil pengamatan preparat rentang mencit  (Mus musculus) dengan pewarnaan ganda hematoxylin-eosin dapat diketahui bahwa pada preparat yang kami buat, hasil yang didapatkan cukup baik. Preparat rentang mesenterium yang kami buat dapat diamati dimikroskop dengan jelas. Bagian-bagian yang diamati terlihat kontras antara satu dengan yang lainnya.

Pembuatan preparat mesenterium ini dilakukan dengan menggunakan mesenterium mencit  (Mus musculus). Larutan fiksasi yang digunakan ialah metanol yang berfungsi untuk mematikan jaringan tanpa mengubah strukturnya sehingga preparat tersebut dapat di amati sewaktu-waktu. Pada preparat rentang mesenterium ini digunakan pewarnaan ganda yaitu menggunakan pewarna hematoxylin dan eosin.

Pewarnaan ganda memberi warna preparat merah ungu. Bagian struktur sel terwarna cukup jelas karena pewarnaan ganda menggunakan hematoxylin dan esoin dimana hematoxylin akan mewarnai inti sedangkan eosin akan mewarnai sitoplasma. Hasil pengamatan di bawah mikroskop preparat rentang teramati yaitu ada benang-benang, sel-sel bulat, dan sel-sel ovoid yang besar.

Sel-sel ovoid berinti tersebut adalah mast cell sesuai cirinya yaitu sel berbentuk ovoid dengan butir-butir yang terdapat pada sitoplasma. Mast cell dapat terwarna dengan jelas karena menggunakan pewarnaan ganda yaitu zat warna hematoxylin dan eosin. Zat warna hematoxylin akan mewarnai butir-butir (granula) pada inti sedangkan zat warna eosin mewarnai sitoplasma.

Struktur jaringan hewan pada preparat tersebut terlihat dengan utuh karena sediaan diambil langsung sesaat setelah hewan mati sehingga sel atau jaringan tubuh masih hidup dan belum berubah bentuknya. Fiksasi dengan larutan methanol maka struktur asal tidak berubah.

Dengan pewarnaan ini preparat akan terlihat jelas jika dilihat di bawah mikriskop karena hematoxylin merupakan pewarna yang dapat mewarnai inti sedangkan eosin mewarnai sitoplasma.

F.  Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis preparat rentang mesenterium mencit  (Mus musculus) dapat diambil simpulan bahwa:

  1. Jaringan yang tipis seperti mesenterium mencit  (Mus musculus) dapat dibuat dengan metode spread atau rentang dengan pewarnaan ganda, yaitu hematoxylin dan eosin.
  2. Pewarnaan ganda hematoxylin dan eosin memberi warna yang kontras
  3. preparat rentang yang dibuat cukup baik, sehingga dapat terlihat mast cell yang berwarna ungu kehitaman, serat elastis serta sel-sel lemak.

G. Saran

Berdasarkan simpulan tersebut di atas penulis menyarankan yaitu:

  1. Untuk membuat preparat jaringan yang tipis dapat menggunakan metode rentang/ spread.
  2. Untuk memberi warna yang lebih kontras sebaikannya menngunakan pewarnaan ganda hematoxylin dan eosin
  3. Agar tidak terjadi penumpukan bagian jaringan, sebaiknya di lakukan perentangan dengan baik
  4. Untuk mendapat preparat yang bagus diambil dari hewan yang masih segar yang baru saja dibunuh.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Ruryatmi, E. 2013. Diktat Mikroteknik. Semarang: Jurusan Biologi FMIPA Unnes.

Suntoro Handari S. 1983. Metode Pewarnaan (Histologi & Histokimia). Jakarta: Penerbit Bhratara Karya Aksara.

Subowo. 2002. Histologi Umum. Jakarta: Penerbit Bumi