sebelum membaca ini,ingat dulu :
tidak semua yang ku tulis “aku” adalah aku,dan tidak semua yang kamu baca “kamu” adalah kamu. (dwitasari)
ada setetes kelegaan saat aku tak lagi bersamamu atau bahkan tak akan lagi mengingatmu
dan saat musim panas kala itu…
aku meminta pada tuhan untuk menghadirkan hujan
hujan yang akan membawa pergi air mataku yang hanya menangisi kepergianmu
mencampur aroma air mata dan hujan kemudian mengalirkannya bersama tanah tanah basah yang aku pijak
dan setelah hujan reda..tak akan ada lagi air mata,semua akan mengering..
tapi….setelah sekian lama aku tak bersamamu dan kita tak lagi menjadi kita yang dulu
aku mencoba berani untuk menemuimu
pasalnya dengan keberanian yang tolol,karena aku bisa jamin,aku bakal terluka ~lagi
aku mencoba…membuka percakapan dengan kenangan..
katanya…hanya foto yang mampu menghentikan waktu
tapi aku tak punya foto kita dulu,apa lagi fotomu
dan kenangan adalah satusatunya hal yang bisa mengingatkanku padamu
dan kenangan adalah hal yang membuat ku terluka lagi
karena kenangan hanya akan menjadi cerita,yaaaa semu
tak seorangpun akan percaya bahwa kita pernah ada untuk bersama
entahlah…kenangan seakan akan mengindahkan aku
memamerkan sosokmu yang begitu aku hargai ~kala itu
dan aku kembali lagi,kala itu bukan hari ini atau hari esuk
kemudian perihal mimpi yang datang ketika mata ini terpejam
mereka menjatuhiku dengan bertubitubi
beribu pertanyaan dengan heran,kenapa kau tak kembali kenapa kau tak datang lagi kenapa kau tak bersamaku
dan mimpi selalu membawaku ke sosokmu.
mengajakku mengingat sepotong cerita kita.
rasanya begitu nyata…dan pernah berpikir untuk aku tidak bangun lagi.
tapi….ketika bangun…
aku merasakan sakit yang lebih daripada hanya mengingat lewat kenangan.
apa yang baru saja aku genggam adalah asap dari masa lalu kita.
hanya imajinasi tidurku yang mungkin lupa berdoa untuk tidak menemuimu.
semoga….kau tak pernah lagi mengingatku atau juga memimpikan aku.
agar kau tak akan pernah terluka sepertiku
semoga