semoga benar-benar bukan aku penyebabnya

dan ketika nyeri ditinggal itu masih ada. akan kah ada yang mampu menutupnya dengan senyuman???

entah bagaimana asal semua pertanyaan itu. ia yang meninggalkanku amat begitu lekat dipelupuk hati. kepergiannya  yg dulu itu sungguh miris. mengusik setiap tidur lelapku yang tak pernah bisa panjang. seakan berirama tak beraturan naik turun.

dan kepergiannya itu menyisakan sejuta rasa sakit yang tak pernah akan aku lupa. mendekatkan aku pada sosok yang dulu teramat aku kagumi. yaaaa…kepergiannya itu mendekatkan aku pada orang itu.entahhhhh…

entahlahhhhh…aku tak pernah tau,kenapa harus ada orang itu.kenapa harus dia saat situasinya seperti ini.

dan kenapa harus aku yang ada diantara-entah-mereka.

sebenarnya…aku tak ada niat untuk merebutnya.apa aku yang merebut??aku rasa aku tidak. karena saat itu…aku tak ada niat untuk itu. tapi..entah mengapa semua orang bilang aku yang merebutmu dari tangannya,

 

sepersekian detik sebelum dan sesudah kita memutuskan untuk tak lagi bertemu

akan ada waktunya pertemuan melahirkan sebuah perpisahan

akan ada waktunya sebuah kata kita akan terpisah menjadi aku dan kamu seperti sedia kala

sebelum kita memutuskan untuk tidak lagi bertemu..ato mungkin ini sepihak saja??hanya kamu yang memutuskan.

ya entahlah…rasanya sudah tak penting lagi.

sebelum kata itu muncul dihadapanku

aku memberanikan diri untuk menuliskan semua isi dikepalaku.

singkat.hanya satu kata

dan kamu membalasnya dengan beribu kata yang sangattttt tidak ingin aku baca.

dan sebelum kita memutuskan untuk tidak lagi bertemu

ragaku ragamu sudah tak dapat bersatu

aku hanya terpaku akan sosokmu dihadapanku

dengan gagahnya tersenyum yang entah aku menganggapnya masih manis saat itu

tapi aku tak mampu membalas senyummu

sebelum kita memutuskan untuk tidak lagi bertemu

kau hadir dengan membawanya dihadapanku

dengan berkata “ini dia sosok yang pernah aku ceritakan padamu”

tapi aku tak akan dengan mudah percaya itu,karena aku tau,kau menyayangiku

hingga akhirnya kau pergi bersamanya

dan aku…

aku berjanji untuk tetap terssenyum saat melihatmu nanti.

aku berjanji untuk tetap tersenyum saat nanti..

kau membacakan doa doa  tentang perpisahan